[REVIEW] MAPS. Truth be Told, I Never was Yours (2016), by Radin Azkia

[REVIEW] MAPS. Truth be Told, I Never was Yours (2016), by Radin Azkia

Maps. Truth be told, I never was yours.
aaaaaaaaaaa
.
.

IDENTITAS BUKU
Judul                     : Maps
Penulis                  : Radin Azkia
Penyunting           : Fitria D
Penerbit                : Loveable
ISBN                      : 978-602-6922-32-8
Tahun Terbit         : 2016
Tebal Buku           : 372 Halaman




Blurb :  
  “ Gue bukannya mau lo jadi perawan tua,” Ucap Gellar. Perlahan senyumnya berubah menjadi senyum iba pada dirinya sendiri. “Gue juga sebenarnya nggak mau kesepian,” lanjutnya. “Gue tau itu egois banget. Tapi, gue nggak punya siapa-siapa. Nanti, kalo lo pacaran sama orang, gue nggak bisa peluk-peluk lo lagi, dong? Gue nggak bisa tidur sama lo lagi. Gue nggak bisa ke rumah lo setiap hari. Gue nggak bisa godain lo lagi. Kalo gue main sama lo terus, nanti cowok lo marah. Terus, lo lebih milih cowok lo daripada gue. Terus, gue sendirian main PS di kamar. Gue nggak mau Ta, gue nggak mau sendirian.”


Gita terdiam, merasa seperti dirinya didorong dari jendela apartemen ke lantai dasar.
“Jangan marah lagi ya, Gitgit. Gue minta maaf.”





Gita dan Gellar sudah bersahabat dari kecil karena dulu mereka bertetangga. Persahabatan mereka pun berlanjut hingga mereka beranjak remaja dan duduk di bangku SMA. Setiap ada Gita, pasti Gellar mengikuti. Mereka berdua adalah anak dari keluarga broken home, dimana Gellar memutuskan tinggal sendiri dan Gita tinggal bersama ibunya.

Saling menginap di rumah masing-masing, berangkat pulang sekolah bareng, sampai kebiasaan paling umum, makan di tempat makan favorit mungkin adalah hal biasa bagi seorang remaja dengan remaja lain. Tapi bakal sedikit berbeda kalo dijalani oleh sepasang sahabat yang berbeda jenis.

Namun, hal paling klasik dalam menjalani persahabatan dengan lawan jenis adalah, salah satu pihak jatuh cinta pada pihak lain. Dan hanya ada dua kemungkinan: perasaannya berbalas, atau tidak. Etdahh bahasanya. 
Gellar itu protektif banget sama siapapun yang mencoba mendekati Gita. Termasuk sama Dio, sahabat lamanya yang terang-terangan mengatakan bahwa ia menyukai Gita. Gita enggak suka dong, dibatesin sama Gellar tapi diam-diam seneng juga tuh karena Gellar benar-benar peduli sama dia. Dan seiring berjalannya waktu, perasaan Gita pun tumbuh tanpa dia sadari.

Gita mencoba menepis kenyataan tersebut karena bagaimana pun, Gellar adalah sahabatnya sedari kecil. Cerita tambah rumit ketika Bunga, cewek yang pernah disukai Gellar waktu SMP masuk ke sekolah yang sama dengan mereka berdua. Dan Laura, teman sebangku Gellar yang diam-diam jatuh hati pada setiap perhatian Gellar padanya.

Gellar pun mencoba peruntungannya dengan kembali mendekati Bunga, sehingga ia kerap kali meninggalkan Gita. Dalam waktu yang sama, Dio memanfaatkan kesempatan untuk merebut hati Gita. Nahloh, complicated banget kan.

” Kadang kita butuh orang lain. Gue bisa kok jadi orang itu, Ta. Karena nggak mungkin lo cerita tentang seseorang ke orangnya langsung” - Dio

Suatu hari, Gita enggak sengaja menemukan map yang isinya hasil diagnosa ibunya yang tertulis bahwa ibunya menderita penyakit mematikan dan harus segera diobati. Mulai saat itu Gita mencoba mendekatkan dirinya dengan ibunya lagi karena meskipun tingga serumah, mereka hampir tidak pernah bertegur sapa.  Ibunya pun mengajak Gita untuk pindah dan menemaninya berobat di luar negeri. Hal ini membuat Gita resah, haruskah ia memberi tahu Gellar tentang kepindahannya, atau lebih baik menghilang dari kehidupan Gellar dan membunuh perasaannya?



Penulis sangat berhasil dalam menciptakan suasana yang natural, enggak terkesan dipaksakan, dan sangat relatable dengan kehidupan sehari-hari. Chemistry antar kedua tokoh utama pun digambarkan dengan sangat baik melalui percakapan, bahasa tubuh, dan tingkah laku mereka berdua yang gemesin bangetttt.

Penulis juga berhasil dalam mengaduk-aduk perasaan pembaca dengan berbagai konfik dan penyelesaiannya yang mengalir, seperti konflik antara Gita dan mamanya.  Dan akhir cerita dari Gita dan Gellar benar-benar... aaaaaa pokoknya kalian harus baca, ok? *tears*

Akhirnya, 4/5 untuk novel geregetin, ngebaperin, dan heartbreaker ini </3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW BUKU] Tulisan Ghani (2018) by Radin Azkia

[REVIEW NOVEL] THE NUMBER YOU ARE TRYING TO REACH IS NOT REACHABLE (2016) by Adara Kirana